Sunday, September 4, 2016

Perbedaan Velg Original dan Replika

Selama ini pasti para car enthusiast sering menemukan velg replika baik buatan Taiwan, China, bahkan Indonesia. Umumnya velg replika di jual dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan velg original. Tentu para car enthusiast yang masih awam merasa khawatir dengan kualitas velg replika. Velg replika yang beredar umumnya menirukan velg original seperti BBS, Alpina, AMG, dan lain - lain.


Bagi para pecinta otomotif yang paham biasanya tidak terlalu khawatir karena bisa membedakan mana yang asli dan mana yang replika. Velg replika juga terdapat banyak macamnya, hingga ada yang memiliki lisensi dari pabrikan resmi untuk menggunakan model yang sama dengan harga yang lebih terjangkau dan kualitas lebih baik dibandingkan replika lainnya.

Velg original umumnya buatan Jepang, German, Italy, Prancis. Material yang digunakan pabrikan original tentunya memiliki kualitas yang lebih bagus, padat, dan lebih ringan. Tidak dipungkiri, velg original memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan replika. Para car enthusiast tidak perlu khawatir karena tidak semua velg original harganya mahal.

Sekilas hanya sedikit perbedaan yang terlihat dari velg original dan replika, tentu yang membedakan adalah kualitas dari material yang digunakan. Perbedaan secara sekilas bisa terlihat dari warna yang dimiliki oleh velg. Biasanya para pedagang tidak menyebutkan velg tersebut asli atau replika, tetapi sebagian pedagang menyebutkan dan menjelaskan tentang velg original dan replika. Berikut perbedaan antara velg original dan replika:


  • Material
Umumnya velg original memiliki material yang sangat kuat, ketika terjadi benturan keras velg original tidak mudah peyang hingga pecah terkecuali terjadi benturan yang memang keras seperti menghantam tembok atau tabrakan pada kecepatan tinggi. Velg replika memiliki material tidak sekuat velg original, maka harus lebih berhati-hati pada saat penggunaan velg replika. Velg original ketika rusak atau peyang masih bisa balik normal dengan cara di servis di toko velg dan replika umumnya tidak dapat diservis.
  • Bentuk
Velg original umumnya memiliki bentuk yang tidak kaku, karena merea yang membuat design velg tersebut pertama kali. Pabrikan velg original pasti memperhitungkan secara detail velgnya sebelum diproduksi masal. Velg replika memiliki bentuk yang sedikit kaku, sekilas mirip akan tetapi jika ditegaskan sedikit berbeda. Perbedaannya hanya sedikit.
  • Cat
Velg original umumnya memiliki warna yang umum seperti silver, gold, biru, bronze, putih, dan sebya. Velg replika umumnya memliki warna yang lucu, tetapi tetap memproduksi warna umumnya. Kualitas cat yang cukup berbeda, velg original terlihat lebih glossy dan jika ada warna chrome maka akan terlihat seperti pelangi ketika terkena cahaya.
  • Baut
Velg replika umumnya memiliki lubang baut 8 bagi yang pcd 4 dan ada juga yang single pcd. Velg original umumnya single pcd, dan ada juga yang double pcd akan tetapi hanya beberapa jenis velg saja. Kemudian baut pada velg 2 piece atau 3piece, pada velg tipe ini jika velg original maka baut tersebut akan tembus. Baut tersebut berfungsi untuk melebarkan lips velg sehingga muka velg bisa dilepas pasang bertukar lips untuk lebih lebar. Baut tersebut ada di velg replika, tetapi hanya sekedar hiasan agar terlihat 2 piece look atau 3 piece look.

  • Bobot
Velg replika umumnya memiliki bobot yang lebih berat dibandingkan velg original. Bagi modifikator yang paham pasti lebih memilih velg original, karena bobot yang ringan tidak membuat kaki-kaki cepat aus atau umurnya menjadi pendek. Velg original biasanya diproduksi menyesuaikan pada bobot mobil yang akan dipasangkan sehingga bobotnya menyerupai velg bawaan pabrik atau OEM. Contohnya pada velg Yokohama Super Advan buatan Jepang, yang dikhususkan untuk mobil Jepang PCD 5x114, sehingga mobil tidak terasa menggunakan velg besar dan lebar, serta konsumsi BBM yang hampir sama ketika menggunakan velg OEM.
  • Tulisan Made In yang ada dibalik velg
Perhatikan tulisan made in yang ada di balik velg, made in menentukan velg tersebut terbuat dari mana. Biasanya para car enthusiast melihat betul-betul tulisan tesebut. Emboss pada velg juga bisa membedakan. Embos merk velg biasanya dicetak bersamaan dengan velg dan bukan di ketrik.
  • Harga
Harga pasti menentukan kualitas, anda tidak perlu khawatir ketika menjatuhkan pilihan pada velg original. Velg original umumnya lebih mahal daripada velg replika, tetapi velg tersebut bisa dijual kembali dengan harganya sama seperti anda beli atau bahkan bisa lebih mahal. Karena velg original masih banyak diminati oleh para pecinta mobil, terlebih anda memiliki velg yang terhitung jarang di Indonesia.

Source : Rajamobil forum

Monday, August 29, 2016

Isi Aturan Baru Dirjen Pajak tentang Tax amnesty

Direktur Jenderal (Dirjen), Ken Dwijugiasteadi, Pajak merilis aturan baru soal tax amnesty atau pengampunan pajak. Aturan ini dikeluarkan untuk menjawab keresahan masyarakat terkait kebijakan tax amnesty.

Peraturan Dirjen (Perdirjen) yang diperoleh detikFinance tersebut bernomor Per-11/PJ/2016, tentang Pengaturan Lebih Lanjut Mengenai Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak. Ada beberapa poin penting dalam aturan ini yang perlu diperhatikan para wajib pajak.

Misalnya, di pasal 1 ayat 1 menyebutkan wajib pajak yang mempunyai kewajiban menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) berhak mendapat pengampunan pajak.

Di ayat 2 menyebutkan, orang pribadi seperti petani, nelayan, pensiunan, tenaga kerja Indonesia atau subyek pajak warisan yang belum terbagi, yang jumlah penghasilannya pada tahun terakhir di bawah penghasilan tidak kena pajak (PTKP), diperbolehkan tidak menggunakan haknya mengikuti pengampunan pajak.

Poin penting lainnya yang kerap menjadi pertanyaan wajib pajak adalah tentang wajib melapor harta warisan. Di pasal 2 ayat 2 Perdirjen ini menyebutkan, harta warisan bukan merupakan obyek pajak apabila:

  • Diterima dari ahli waris yang tidak memiliki penghasilan atau penghasilan di bawah PTKP.
  • Harta warisan sudah dilaporkan dalam SPT tahunan pajak penghasilan pewaris.
Selain itu di pasal 3, mengatur tentang penyampaian atau pembetulan SPT tahunan PPh. Pada ayat 1 menyebutkan, bagi wajib pajak yang tak mengikuti pengampunan pajak, dapat menyampaikan SPT tahunan PPh atau membetulkan SPT tahunan PPh

Ayat 2 menyebutkan, harta yang diperoleh dari penghasilan yang telah dikenakan PPh atau harta yang diperoleh dari penghasilan yang bukan obyek PPh dan belum dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh, berlaku ketentuan berikut:
  • Dalam hal SPT Tahunan PPh telah disampaikan, wajib pajak dapat membetulkan SPT tahunan PPh.
  • Dalam hal SPT Tahunan PPh belum disampaikan, wajib pajak dapat melaporkan harta tersebut dalam SPT Tahunan PPh.
Pada pasal 4 mengatur soal nilai wajar harta. Ayat 1 menyebutkan, nilai wajar harta tambahan adalah nilai yang menggambarkan kondisi dan keadaan dari aset yang sejenis atau setara berdasarkan penilaian wajib pajak.

Ayat 2 menyebutkan, nilai wajar untuk harta tambahan selain kas atau setara kas, adalah nilai yang menggambarkan kondisi dan keadaan dari aset yang sejenis atau setara menurut penilaian wajib pajak pada akhir tahun pajak terakhir.

Sedangkan di ayat 3 menyebutkan, nilai wajar yang dilaporkan wajib pajak dalam surat pernyataan harta tak dilakukan pengujian atau koreksi oleh Ditjen Pajak. Selain itu, dalam Perdirjen ini dilengkapi pula lampiran tentang tata cara pembetulan SPT Tahunan PPh serta pelaporan harta.

Source : Detik.com

Sunday, July 31, 2016

7 great reasons to fart without holding back

There are few topics that people find more uncomfortable to talk about than farting. Most people feel really embarrassed when it happens, warning those around them that it will soon smell rather unpleasant. But it's obviously a completely normal bodily function that we all do, and if you look a little deeper, you'll find out that it's actually really healthy for you. Passing gas is nothing to be embarrassed about; in fact, it can tell you some important information about what's happening in your body:
1. An early warning signal
No matter what you do, there is no way to completely rid yourself of gas. But that's a good thing, because your farts can tell you a lot about your health. Even if you sometimes find it annoying, you should be grateful for them because they are early warning signals for several health problems. Strong smells, high frequency, and/or unusual pain while tooting can all be signs of serious illness. If you are regularly experiencing these symptoms, you might want to mention them to your doctor.

2. They reduce bloating
We've all been there: You just downed a gigantic, delicious meal and now you're sitting fat and happy in the corner. But not only do you feel five times your size, you actually are. When a large amount of food has to be digested all at once, your body stores excess water and your intestines produce excess gas. When you let that loose, your stomach will feel much better and your jeans will be easier to button.
3. The stench is good for you
That's right: It is healthy to smell your own farts! Studies have shown that there are ingredients in your gas that shield you from harmful disease. This is due to hydrogen sulfide, the chemical that gives some gas that rotten egg smell. In high doses the chemical is poisonous, but in small amounts it can protect your cells and help prevent heart attack and stroke.
4. It can help sort out your nutritional needs
Everyone knows how important nutrition is, but did you know that your gas can tell you what's missing from your diet? Different types of food produce different types of gas, which can indicate whether you are eating too much or too little of something. If you rarely have gas, your diet is probably lacking in fiber. Good sources of fiber are whole grains, green vegetables, and lentils. Too much red meat can cause a bad smell and may be an indicator that you should cut back on those steaks and burgers.
5. Farts are a sign of healthy bacteria
Are you ready for a scary truth? Thinner people toot more often and are happier! That's because people who eat healthy often have higher intakes of fiber and eat more fruits and vegetables that stimulate digestion. Those things all give your gut bacteria more to work with, giving your digestive tract more practice, which can lead to more gas production.
6. It's healthy for your intestines
Did your parents ever tell you to "hold it in?" It's not very healthy to always hold your gas in. Every once and a while won't do any harm, but if you are constantly holding back, your intestinal activity can be affected, which can cause painful cramping. It's much better to just relax and let it all out.
7. It just feels good
Let's be honest: There are few things that feel as good as just letting it loose. There's a reason why it's funny (in the right circumstances) when someone just lets one go. Sure, you might blush, but if you're constantly holding everything in, you'll probably feel pretty terrible. So, now you have no reason to hold on - just let it out!
What great news! I'll never feel guilty for farting again!

Tuesday, August 4, 2015

Bersyukurlah Punya Anak Kecil yang Nakal

Memiliki buah hati yang kerap berperilaku nakal sering kali membuat orangtua resah dan lelah.
Namun, ternyata sikap nakal tersebut bisa berbalik positif kelak anak beranjak dewasa. Apa pasal?
Berdasarkan sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan pada jurnal Developmental Psychology, anak-anak yang susah diatur saat kecil nantinya memiliki penghasilan lebih tinggi saat dewasa ketimbang anak-anak yang penurut.

Penelitian dilakukan oleh para ahli dari University of Luxembourg, University of Illinois at Urbana-Champaign, Amerika Serikat, dan Free University of Berlin di Jerman.
Pada tahap pertama, para peneliti melakukan pengamatan dan pengujian terhadap sekelompok anak berusia 12 tahun pada tahun 1968.
Pengamatan dan pengujian tersebut dilakukan terhadap 745 orang anak-anak.
Adapun beberapa aspek yang diteliti antara lain kecerdasan, perilaku, dan status sosio-ekonomi.
Lalu, 40 tahun kemudian, yakni pada tahun 2008, para peneliti kembali mengevaluasi individu-individu tersebut guna mengetahui apakah perilaku mereka saat kanak-kanak bisa menjadi pantulan mengenai seperti apa masa depan mereka?
Secara mengejutkan, para peneliti menemukan bahwa para individu yang menunjukkan perilaku nakal saat kanak-kanak cenderung lebih sukses dalam karier.
Mereka yang acap kali melanggar peraturan dan melawan otoritas, seperti orangtua dan guru, tumbuh dewasa dengan jenjang karier yang cemerlang dan berpenghasilan tinggi.
Lalu, apa sebenarnya penjelasan yang mampu menyimpulkan hasil penelitian yang menarik ini?
Menurut para peneliti dalam laporan mereka, penjelasan yang paling sederhana untuk hasil penelitian tersebut adalah bahwa sifat menantang dapat membuat individu lebih gesit dalam mencari peluang dan kerja yang memberikan penghasilan besar.
Selain itu, anak-anak yang semasa kecilnya sering memberontak dan nakal, ternyata memiliki luapan semangat untuk membuktikan bahwa mereka bisa memiliki kehidupan yang sukses.
Nah, mulai kini Anda harus memperhatikan perilaku buah hati Anda secara cermat.

Jadi, apabila si kecil memperlihatkan perilaku galak dan nakal, jangan langsung panik dan mendisiplinkan dengan gaya otoriter.
Sebaiknya, pertebal kesabaran Anda untuk memberikan penjelasan yang dapat diterima anak terkait perilakunya tersebut.
Secara bijak, komunikasikan pada anak perilaku yang sesuai dan layak di lingkungan sosial.
Lebih dari itu, orangtua jangan sekadar mengajarkan saja, tetapi juga harus berani memberikan contoh nyata kepada anak-anak mereka. 
Source : Detik.com

Monday, March 9, 2015

7 gejala stroke

Stroke adalah masalah kesehatan darurat yang harus segera ditangani jika tak ingin berujung pada kematian atau kelumpuhan. Namun terkadang sulit mengenali tanda-tanda stroke pada seseorang. Padahal untuk menyelamatkan nyawa seseorang, mengenali gejala stroke sangat penting dilakukan.

Ketika stroke terjadi, suplai darah pada sel otak berhenti. Akhirnya otak tak mendapatkan darah yang kaya oksigen. Namun stroke juga bisa terjadi ketika asupan darah ke otak terlalu tinggi karena tekanan darah. Stroke biasanya disertai dengan gejala-gejala awal. seperti apa gejalanya? Ini dia beberapa di antaranya, seperti dilansir oleh Boldsky (02/03).

1. Mati rasa
Ini adalah gejala yang harus diwaspadai. Jika Anda tiba-tiba merasa lemah dan mati rasa pada otot wajah, lengan, atau kaki salah satu bagian tubuh, itu bisa jadi stroke. Terkadang pasien juga akan merasa lumpuh serta tak bisa mengangkat satu tangan. Pada kasus lain, satu bagian wajah turun dan wajah terlihat tak simetri saat tersenyum atau bicara.

2. Sulit berkomunikasi
Pasien stroke biasanya akan mengalami masalah komunikasi, kesulitan berbicara dan memahami percakapan. Gejala awal stroke juga termasuk mengalami kesulitan untuk memahami perintah atau percakapan.

3. Kebutaan tiba-tiba
Pasien stroke biasanya juga mengalami kesulitan melihat dan penurunan kemampuan penglihatan, terutama pada satu bagian mata. Ini adalah salah satu gejala stroke tingkat lanjut yang sangat penting diwaspadai.

4. Kehilangan sensasi
Ketika mengalami stroke, terkadang tubuh akan kehilangan kemampuan merasakan sensasi. Ini bisa menjadi salah satu gejala awal stroke. Ketika kulit mulai tidak bisa merasakan sensasi, bisa jadi ini disebabkan oleh stroke. Selain itu, menurunnya kemampuan panca indera lain seperti indera perasa atau pendengaran.

5. Kehilangan keseimbangan
Sebelum terkena stroke, seseorang bisa merasa pusing atau vertigo, yang disertai dengan mual, muntah, serta demam. Selain itu, biasanya mereka akan kesulitan berjalan karena kehilangan keseimbangan dan koordinasi.

6. Sakit kepala
Sakit kepala yang bisa memicu stroke biasanya disertai dengan kehilangan kesadaran dan sering pingsan. Waspadai sakit kepala yang terasa tak wajar, terutama jika Anda memiliki tekanan darah tinggi.

7. Kehilangan refleks
Tubuh manusia memiliki banyak refleks, salah satunya adalah dalam menelan makanan. Ketika Anda kehilangan refleks ini, bisa jadi selanjutnya Anda akan merasakan stroke. Salah satu yang perlu diwaspadai adalah kesulitan menelan makanan hingga Anda harus memuntahkannya kembali.

Itulah beberapa gejala awal stroke. Jika Anda mendapati gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Gejala di atas bisa berlanjut ke gejala yang lebih serius dan lebih sulit dicegah.

source : merdeka.com

Thursday, January 29, 2015

8 Kebiasaan Karyawan Yang Dibenci Atasan

Ada beberapa kebiasaaan yang dilakukan karyawan di tempat kerja yang ternyata dibenci oleh atasan. Supaya karir Anda tetap berjalan baik, cobalah ketahui dulu beberapa kebiasaan yang tak disukai atasan berikut ini.
1. Datang terlambat
Kemacetan di kota besar, apalagi saat jam-jam sibuk, sepertinya sudah menjadi hal umum. Namun bukan berarti Anda bisa terus-menerus menggunakannya sebagai alasan. Seharusnya Anda sudah bisa memperkirakan waktu perjalanan dari rumah ke kantor, agar tidak sering datang terlambat.
2. Kurang inisiatif
Bos biasanya tidak menyukai karyawan yang kurang inisiatif dan hanya menunggu perintah saja. Setiap kali punya ide atau pendapat, sebaiknya utarakan saja ke atasan.
3. Sering mengeluh
Biasanya bos juga akan membenci sikap karyawan yang sepertinya tidak pernah puas dan hari-harinya selalu dipenuhi oleh keluhan. Hindari kebiasaan mengeluh di hadapan si bos, karena di mata di Anda pun akan terlihat buruk.
4. Banyak kesalahan
Seorang bos pastinya mengharapkan hasil pekerjaan yang maksimal dari pegawainya. Terlalu sering melakukan kesalahan atau tidak bisa belajar dari kesalahan terdahulu, sudah pasti akan membuat bos membenci Anda. Selalu lakukan cek dan ricek saat mengerjakan pekerjaan. Pastikan hasil kerja Anda minim kesalahan saat ditunjukkan pada bos.
5. Sikap menyebalkan
Ada beberapa sikap yang dianggap menyebalkan bagi bos, di antaranya sikap sinis, susah bekerja sama dengan rekan kerja yang lain, suka menjatuhkan orang lain, bersikap negatif, marah saat ditegur atasan, dan semacamnya.
6. Berisik
Sebagai pekerja, Anda sudah seharusnya menciptakan suasana kerja yang menyenangkan. Apalagi lingkungan kantor merupakan lingkungan bersama, bukan tempat pribadi Anda. Jadi hindari memasang musik kencang atau mengobrol keras-keras di telepon.
7. Manajemen waktu tidak teratur
Anda selalu terlambat mengerjakan tugas, padahal sudah diberikan tenggat waktu yang jelas. Ini artinya Anda memiliki manajemen waktu yang tidak baik. Hati-hati, karena bisa saja si bos akan membenci Anda dan akhirnya beranggapan Anda tidak bisa diandalkan.
8. Membawa masalah pribadi
Seharusnya Anda bisa memisahkan hal-hal yang bersifat pribadi dengan pekerjaan di kantor. Jangan membawa masalah pribadi Anda di kantor atau bahkan membuat hal itu merusak kinerja Anda. Sebisa mungkin bersikaplah profesional saat bekerja. Apabila ada masalah pribadi yang demikian besar, lebih baik minta izin untuk menyelesaikannya ketimbang membawa ‘drama’ kehidupan Anda ke kantor. (Bisnis.com)

Tuesday, September 16, 2014

keluar dari perusahaan bergengsi dan memilih mendirikan startup

SMS masuk:
“Besok jam 5 pagi, penerbangan nomor AZ610 dari Roma ke New York.”
Sebuah SMS yang masuk di BlackBerry saya pada hari Minggu sore dulu selalu menjadi rutinitas yang menentukan di mana tujuan dan siapa klien saya untuk minggu mendatang.
Saya dulu bekerja di salah satu dari tiga perusahaan konsultasi strategi bisnis terbesar di dunia. Sebuah kehidupan di dalam sebuah koper. Sebuah kehidupan konsultasi dimana Anda ketinggalan update tentang segala sesuatu dan semua orang dalam hidup Anda, kecuali spreadsheet Excel. Sebuah pekerjaan impian yang, menurut sekolah-sekolah bisnis ternama, ideal.
Setelah beberapa jam tidur, supir pribadi membawa saya ke bandara Roma Fuimicino dimana saya akan melakukan perjalanan ke New York dengan penerbangan kelas bisnis yang mewah. Setelah tiba, saya akan check-in ke sebuah hotel bintang lima mewah dan menuju ke kantor klien saya setelah itu.
Gaji? Luar biasa. Perusahaan tempat saya bekerja merasa bangga telah menjadi salah satu perusahaan bergaji tinggi di ranah konsultasi bisnis.

Orang tua

Namun, ada sesuatu yang salah dengan kehidupan konsultasi ini. Saya tidak tahan dengan segala kemewahan yang penuh dengan kepalsuan ini dan suatu hari menelepon orang tua saya:
Ayah, Ibu, aku baru keluar dari pekerjaanku. Aku mau mendirikan startup sendiri.
Ibu saya hampir mengalami serangan jantung. Tentu saja kabar tersebut bukanlah hal yang ingin didengar oleh seorang ibu perfeksionis yang mendorong saya untuk lulus dari sekolah bisnis top dunia dengan nilai yang top pula.
Saya mencoba menenangkan beliau. Namun mustahil.
Bu, aku benci pekerjaanku. Semua konsultan ini berpura-pura bahagia dan mereka mengkonsumsi pil kebahagiaan. Aku hanya bisa tidur 3-4 jam sehari. Semua keuntungan yang dijanjikan perusahaan tidak pernah ada. Hotel bintang lima mewah? Aku bekerja hampir 20 jam sehari dan aku bahkan tidak menikmatinya. Sarapan mewah? Kami tidak pernah punya waktu untuk itu. Makan siang dan makan malam mewah? Hanya sandwich di depan spreadsheet Excel kami.
Oh, ngomong-ngomong, bukannya menikmati segelas sampanye, aku malah memandangi spreadsheet selama penerbangan. Gaji tinggi? Aku tidak pernah punya waktu untuk menghabiskannya.
Aku benci kehidupanku, Bu. Seperti kehidupan para pecundang. Aku bahkan jarang melihat pacarku. Aku sudah tidak bisa membohongi diri lagi. Aku ingin memulai bisnisku sendiri.
Orang tua saya sudah pensiun dari pekerjaan rutin mereka sebagai PNS dengan dengan gaji yang aman namun membosankan.
Datang dari keluarga yang tidak mempunyai latar belakang entrepreneurship, saya tahu bahwa sulit untuk menjelaskan situasi ini ke mereka. Namun, saya tidak menduga mendapatkan telepon keesokan harinya.
Ibu saya menelepon:
”Jaaadiii, bagaimana bisnismu?! Sudah tumbuh?!”
Tidak peduli apa yang saya katakan, saya tidak bisa menjelaskan kepadanya bahwa bisnis membutuhkan lebih dari satu hari untuk bertumbuh.

Pacar, teman, dan lingkaran sosial

Saya memiliki pacar yang sangat mendukung saya. Sekarang saatnya memberitahu teman-teman saya yang tengah sibuk memanjat tangga karir mewah di dunia bisnis yang mewah pula.
Saya memberitahu semua orang bahwa saya baru keluar dari pekerjaan untuk mewujudkan mimpi startup saya. Beberapa teman berangsur-angsur berhenti menemui saya, mungkin karena mereka berpikir ada sesuatu yang salah dengan saya, karena ini adalah pekerjaan “mewah” kedua yang saya tinggalkan dalam waktu singkat.
Sedangkan teman-teman saya yang lain mendukung. Bagaimanapun, tampaknya masih ada sesuatu yang salah dengan hubungan kami:
Saya segera sadar bahwa saya mulai menarik diri dari lingkaran sosial
Setiap kali saya bertemu dengan teman-teman, saya tidak memiliki banyak update untuk menjawab pertanyaan mereka yang itu-itu saja, seperti, “Jadi, bagaimana keadaan startup-mu? Kamu akan jadi Mark Zuckerberg berikutnya, kan?” “Oh man, kami sangat bangga padamu dan kami sangat yakin kamu akan segera menerima investasi besar.”
Menjalankan sebuah startup adalah sebuah perjalanan panjang dan saya membuat diri saya tertekan dengan terlalu peduli terhadap apa yang dipikirkan orang lain.
Hari demi hari, saya semakin merasa kesepian dan lebih depresi karena saya menghindari acara-acara sosial. Kemajuan startup saya tidak secepat yang dibayangkan lingkaran sosial saya. Dan saya sudah muak untuk memberitahu orang-orang bahwa butuh bertahun-tahun bagi startup untuk menjadi seperti Facebook dan Twitter.
Satu-satunya tempat yang nyaman adalah berada di sekitar beberapa teman entrepreneur saya. Memang benar, hanya seorang entrepreneur yang bisa memahami seorang entrepeneur.

Uang, uang, uang

Seolah tekanan sosial dan kesepian yang saya alami belum cukup, saya menghadapi “ibu dari semua tekanan”: uang habis lebih cepat dari yang saya bayangkan.
Ini membunuh produktivitas dan kemampuan saya untuk membuat keputusan yang tepat. Saya panik dan ingin cepat-cepat menjadi sukses serta menghasilkan uang.
Suatu hari, saya bahkan meminta uang receh kepada pacar saya karena saya tidak punya uang untuk membeli air mineral kemasan. Saya tidak tahu bahwa itu hanya awal dari sebuah kehidupan sulit yang penuh dengan pasang surut.

Kini

Oke, cukup dengan drama menyedihkan tersebut: lebih dari dua tahun telah berlalu sejak masa-masa itu. Saya sekarang menulis artikel ini di sebuah resort yang indah di Phuket, Thailand, sambil menikmati mojito.
Tunggu, saya tidak menjual mimpi. Tidak, saya belum menjadi seorang founder startup miliarder.
Bagaimanapun, bisnis saya memiliki aliran uang yang konstan, yang memungkinkan saya untuk berkeliling dunia dan bekerja dari mana pun selama ada wifi.
Meskipun demikian, ada lima hal yang saya harap telah saya tanyakan pada diri saya sendiri sebelum memulai perjalanan yang menyakitkan ini. Lima pertanyaan yang saya yakin harus ditanyakan oleh setiap entrepreneur kepada dirinya sendiri sebelum terjun ke dunia entrepreneurship:

1. Apakah Anda siap dengan tekanan sosial?

Jika Anda memiliki teman dan keluarga yang bukan entrepreneur, mereka tidak akan benar-benar memahami apa yang ingin Anda capai dan tekanan akan menjadi lebih tinggi.
Saya sangat peduli tentang apa yang orang lain pikirkan tentang saya, saking pedulinya hingga menghancurkan hidup saya.
Saya begitu keras pada diri saya sendiri dan menghukum diri dengan lebih banyak pekerjaan sehingga saya bisa mengumumkan kesuksesan saya sesegera mungkin. Hingga akhirnya saya menyadari bahwa tidak ada yang peduli tentang saya. Jadi, kenapa saya harus peduli pendapat mereka?
Anda tidak lebihnya ibarat sebuah status di Facebook yang hanya diperhatikan selama sesaat. Pada tahun 2014, tidak ada yang memiliki waktu untuk mempedulikan orang lain di dunia yang ramai ini.
Jika Anda terlalu peduli tentang apa yang orang lain pikirkan, Anda akan menghabiskan waktu untuk membuktikan bahwa Anda sukses, alih-alih berfokus pada startup Anda.
Nikmati hidup Anda. Saya sendiri telat melakukannya.

2. Apakah Anda single atau mempunyai pasangan yang sangat mendukung?

Ketika dewasa, kita menghabiskan lebih banyak waktu kita dengan pasangan dibanding dengan teman atau keluarga. Meskipun saya beruntung memiliki pacar yang luar biasa, saya sedih melihat banyak teman entrepreneur putus dengan pacar mereka.
Melakukan bisnis Anda sendiri adalah hal yang sulit – lebih sulit daripada yang saya bayangkan. Pikiran Anda akan terus-menerus kacau dengan sejuta hal dan tidak ada orang lain, termasuk pacar Anda, yang memahaminya.

3. Apakah Anda memiliki uang yang cukup untuk bertahan setidaknya satu tahun?

Jika ya, bagus. Kemudian kalikan jumlah itu setidaknya tiga kali lipat karena Anda akan kehabisan tabungan Anda lebih cepat dari yang Anda bayangkan. Sepanjang jalan, akan ada banyak biaya tak terduga, biaya akuntan, biaya untuk urusan legal, iPhone atau PC yang rusak, dan sebagainya.
Bersiaplah untuk sebuah rumah kontrakan kecil, porsi makanan yang lebih sedikit, atau menghitung uang receh Anda, yang mungkin tidak pernah Anda pedulikan sebelumnya.
Beberapa bulan sebelum Anda benar-benar kehabisan uang adalah masa yang sangat sulit, dan tekanan akan semakin berat hingga Anda tidak akan dapat tidur dengan nyenyak.
Sukses akan datang dengan lambat, dan uang akan cepat habis. Anda harus cerdas untuk merencanakan semua hal dari hari pertama.

4. Apakah Anda siap hanya tidur beberapa jam per hari?

Setelah keluar dari dunia perusahaan konsultansi, saya berpikir akhirnya bisa mewujudkan mimpi saya dengan bekerja dimanapun saya mau – sampai akhirnya saya membaca kutipan dari Lori Greiner berikut:
Entrepreneur rela bekerja 80 jam per minggu untuk menghindari bekerja 40 jam per minggu.
Semuanya dimulai dengan bangun di tengah malam. Pada awalnya, saya terlalu bersemangat tentang ide-ide saya yang begitu banyak. Saya tidak bisa menunggu sampai pagi tiba.
Kemudian datang fase melebih-lebihkan. Saya bekerja terlalu banyak karena saya merasa tidak pernah cukup mengerjakan ide saya dan saya ingin berbuat lebih banyak lagi. Namun, semakin lama saya bekerja dan semakin larut saya tidur, saya semakin sulit tertidur dan semakin rendah kualitas tidur saya.
Hasilnya, dua hingga tiga hari per minggu kinerja saya menjadi tidak produktif.
Jangan terlena dengan gambar Instagram saya di atas. Jangan tertipu oleh berita investasi tentang founder startup yang menjadi miliarder. Ada cerita yang menyakitkan di balik itu semua, malam tanpa tidur, dan penolakan terus-menerus serta kegagalan. Perjalanan menuju kesuksesan sangatlah panjang, bahkan seringnya, terlalu panjang.

5. Bagaimana Anda mendefinisikan sukses?

Setiap orang memiliki daftar prioritas yang berbeda dalam hidup. Bagi kebanyakan orang, uang adalah prioritas nomor satu dalam daftar mereka, sementara yang lain lebih mementingkan keseimbangan kehidupan pribadi dan kerja. Akibatnya, setiap orang memiliki definisi sukses yang berbeda.
Tergantung pada definisi sukses Anda, kesulitan perjalanan entrepreneurship Anda akan berbeda juga. Jika uang dan ketenaran adalah hal yang paling penting bagi Anda, perjalanan entrepreneurship Anda mungkin akan lebih sulit.
Ingat kata-kata bijak Ernest Hemingway:
Memang baik untuk memiliki akhir dari sebuah perjalanan; tapi pada akhirnya, perjalanannya lah yang penting.
Entrepreneur sukses tidak selalu orang-orang yang mendapat investasi jutaan dollar. Jangan lupa, mereka adalah satu dari sejuta.
Bagaimanapun, ada ribuan pemimpi di luar sana yang berhasil menjalankan startup mereka secara bootstrapping atau hidup dengan baik secara mandiri, tapi bahkan mereka tidak diliput di berita teknologi.
Tidak peduli seberapa kacau hidup Anda karena entrepreneurship atau sebera sulit nantinya, nikmati perjalanannya dan terus ikuti passion Anda. Seperti kata Tony Gaskin:
Jika Anda tidak membangun mimpi Anda, seseorang akan mempekerjakan Anda untuk membangun mimpi mereka.

Source : Yahoo.com