Thursday, August 23, 2012

JDM (Japanese Domestic Market)

Istilah JDM sudah sangat umum terdengar di telinga kita baik di dunia otomotif roda 2 mau pun roda 4. Di jepang sebagai negara otomotif terbesar di dunia, banyak skali produk2 otomotif yg dibuat HANYA utk pasar jepang saja, dikhususkan utk pasar jepang dan dibuat sesuai regulasi di jepang. Kenapa pabrikan hanya bikin produk utk pasar jepang saja???? Ada banyak alasan

1. Untuk test pasar, mengetahui produk yg akan dilempar secara global laku atau tidak ya caranya dgn memasarkan di dalam negeri dulu. Liat penjualannya, complain dr customer, baru disempurnakan utk dilepas secara global.

2. Uji coba teknologi, jepang sebagai negara berteknologi tinggi akan cukup repot ketika harus tes pasar produk2 berteknologi tinggi di negara yg belum support teknologi itu. Ambil contoh mobil plug in hybrid, hydrogen, dll, klo ngetestnya di Jakarta, ya repot, wkwkwkwk....makanya ditest di negara asal dulu

3. Konsumen jepang memiliki selera yg aneh, ini yg saya kurang paham, ada beberapa produk otomotif yg memang di negara lain kurang peminat, tp di jepang sangat diminati. Ambil contoh macem mobil toyota FJ cruiser yg modelnya sangat retro mirip sekali dgn toyota "hardtop" jadul, di jepang sangat digemari tp di negara lain sepertinya kurang. Juga macem motor ZRX 1200  atau CB1300SF bisa dibilang motor sejuta umat di jepang, tp di negara lain kurang diminati. Jadi pabrikan otomotif memiliki kewajiba tidak tertulis utk memenuhi selera penduduk di markas besarnya dulu.

4. Regulasi jepang sangat ketat dan utk beberapa hal terlalu "high tech" utk negara lain, ambil contoh masalah teknologi navigasi, hampir semua mobil kelas menengah hampir pasti udh dilengkapi built in GPS, dgn airbag minimum 4 titik dan harus punya ABS, EBD. Misalkan juga utk motor, ada batasan desibel suara silencer, juga batasan power, dan emisi CO2, dll. Pokoknya regulasi jepang yg "aneh" tp sebetulnya sangat tepat utk menjaga keselamatan berkendara kadang tidak bisa diaplikasi di negara lain. Makanya pabrikan bikin khusus seri JDM utk memenuhi persyaratan itu.

Trs apa contoh konkret dan riilnya, ambil contoh mobil JDM, klo mas bro beli yg memang versi jepang, sy yakin panel indikator/navigasi hampir pasti berbahasa jepang, juga tidak ada yang tidak pakai airbag dan hampir tdk pernah saya dengar di indonesia mobil JDM lebih murah drpd mobil versi "universal"nya. Untuk motor, hampir semua moge jepang JDM punya limiter kecepatan, umumnya maksimal di 180km/jam atau powernya dibatasi, makanya beberapa pedagang moge sengaja cari european version atau US version yg no limiter. Trs klo udh tau mahal dan banyak restriksinya, knapa orang2 masih cari JDM version????

1. kebanggaan, karena banyak produk JDM yg memang unik dan langka. Ambil contoh motor "kecil" yamaha TW225, juga CB 400 SFvtec NC42, JUGA CB1300SF SC54, ZRX1200, ZZR1400, VFR800, dll sampai motor2 legendaris macem NSR250 MC28, RVF750, dll. Pokoknya produk JDM unik dan menawarkan banyak sekali pilihan.

2. JDM bukan lagi dimaknai sebagai strategi marketing tp juga sudah dinilai sebagai gaya modifikasi. Mulai penggantian velg, aksen lampu, panel2, dll. Makanya anak2 muda cukup banyak yg mengkonversi kendaraan mereka menjadi versi JDM

3. JDM = quality. Karena dia JDM, maka dia dibuat di jepang, di rakit di jepang, dgn standar dan quality control jepang. Tentu beda dgn varian yg CKD / rakitan non jepang. Beberapa item mungkin dibuat dr bahan berbeda mengikuti regulasi lokal, juga merk part yg dipakai juga beda, dan masalah presisi ini jepang sy acungi jempol. Kenyataannya adalah, kalo disodori 2 produk yg bentuk sama dan model sama merk sama, satu rakitan china satu lagi rakitan jepang, anda pilih yg mana?

Terlepas dari polemik apakah JDM lebih baik atau tidak, nyatanya selama bertahun2 saya kuliah di jepang mendalami teknik mesin, saya sedikit demi sedikit sadar ada perbedaan mendasar antara negara kita dgn jepang. Jepang adalah negara yg bangga dgn budaya dan cara hidupnya sendiri, mereka umumnya tdk terpengaruh budaya asing. Mereka buat peraturan sendiri, ditaati sendiri, tidak peduli apa selera pasar dunia yg pasti jepang ya jepang. Yang tidak suka versi JDM ya silahkan beli versi "universal"nya....mereka tidak mau mengorbankan gaya hidup jepang demi mengejar market global. Sudah bawaan orok seperti itu.

Beda dgn Indonesia, dikit2 ngikut2 dr negara luar, anak2 muda sok kebarat2an, sok korea, dll. Produk otomotif juga blm PD utk "berdiri" di negara sendiri dan pemerintah pun gampang disetir oleh pihak asing. JDM adalah contoh ke-keras kepala-an dr otomotif jepang, gk peduli bangsa lain bilang apa, yg penting orang jepang suka ya dibeli....

Ditulis tanpa landasan teori, hanya berdasarkan pengamatan bertahun2 tinggal di jepang sebagai peneliti teknik mesin.

Source : FB Arief Setiawan / Kiming