Tuesday, August 4, 2015

Bersyukurlah Punya Anak Kecil yang Nakal

Memiliki buah hati yang kerap berperilaku nakal sering kali membuat orangtua resah dan lelah.
Namun, ternyata sikap nakal tersebut bisa berbalik positif kelak anak beranjak dewasa. Apa pasal?
Berdasarkan sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan pada jurnal Developmental Psychology, anak-anak yang susah diatur saat kecil nantinya memiliki penghasilan lebih tinggi saat dewasa ketimbang anak-anak yang penurut.

Penelitian dilakukan oleh para ahli dari University of Luxembourg, University of Illinois at Urbana-Champaign, Amerika Serikat, dan Free University of Berlin di Jerman.
Pada tahap pertama, para peneliti melakukan pengamatan dan pengujian terhadap sekelompok anak berusia 12 tahun pada tahun 1968.
Pengamatan dan pengujian tersebut dilakukan terhadap 745 orang anak-anak.
Adapun beberapa aspek yang diteliti antara lain kecerdasan, perilaku, dan status sosio-ekonomi.
Lalu, 40 tahun kemudian, yakni pada tahun 2008, para peneliti kembali mengevaluasi individu-individu tersebut guna mengetahui apakah perilaku mereka saat kanak-kanak bisa menjadi pantulan mengenai seperti apa masa depan mereka?
Secara mengejutkan, para peneliti menemukan bahwa para individu yang menunjukkan perilaku nakal saat kanak-kanak cenderung lebih sukses dalam karier.
Mereka yang acap kali melanggar peraturan dan melawan otoritas, seperti orangtua dan guru, tumbuh dewasa dengan jenjang karier yang cemerlang dan berpenghasilan tinggi.
Lalu, apa sebenarnya penjelasan yang mampu menyimpulkan hasil penelitian yang menarik ini?
Menurut para peneliti dalam laporan mereka, penjelasan yang paling sederhana untuk hasil penelitian tersebut adalah bahwa sifat menantang dapat membuat individu lebih gesit dalam mencari peluang dan kerja yang memberikan penghasilan besar.
Selain itu, anak-anak yang semasa kecilnya sering memberontak dan nakal, ternyata memiliki luapan semangat untuk membuktikan bahwa mereka bisa memiliki kehidupan yang sukses.
Nah, mulai kini Anda harus memperhatikan perilaku buah hati Anda secara cermat.

Jadi, apabila si kecil memperlihatkan perilaku galak dan nakal, jangan langsung panik dan mendisiplinkan dengan gaya otoriter.
Sebaiknya, pertebal kesabaran Anda untuk memberikan penjelasan yang dapat diterima anak terkait perilakunya tersebut.
Secara bijak, komunikasikan pada anak perilaku yang sesuai dan layak di lingkungan sosial.
Lebih dari itu, orangtua jangan sekadar mengajarkan saja, tetapi juga harus berani memberikan contoh nyata kepada anak-anak mereka. 
Source : Detik.com

Monday, March 9, 2015

7 gejala stroke

Stroke adalah masalah kesehatan darurat yang harus segera ditangani jika tak ingin berujung pada kematian atau kelumpuhan. Namun terkadang sulit mengenali tanda-tanda stroke pada seseorang. Padahal untuk menyelamatkan nyawa seseorang, mengenali gejala stroke sangat penting dilakukan.

Ketika stroke terjadi, suplai darah pada sel otak berhenti. Akhirnya otak tak mendapatkan darah yang kaya oksigen. Namun stroke juga bisa terjadi ketika asupan darah ke otak terlalu tinggi karena tekanan darah. Stroke biasanya disertai dengan gejala-gejala awal. seperti apa gejalanya? Ini dia beberapa di antaranya, seperti dilansir oleh Boldsky (02/03).

1. Mati rasa
Ini adalah gejala yang harus diwaspadai. Jika Anda tiba-tiba merasa lemah dan mati rasa pada otot wajah, lengan, atau kaki salah satu bagian tubuh, itu bisa jadi stroke. Terkadang pasien juga akan merasa lumpuh serta tak bisa mengangkat satu tangan. Pada kasus lain, satu bagian wajah turun dan wajah terlihat tak simetri saat tersenyum atau bicara.

2. Sulit berkomunikasi
Pasien stroke biasanya akan mengalami masalah komunikasi, kesulitan berbicara dan memahami percakapan. Gejala awal stroke juga termasuk mengalami kesulitan untuk memahami perintah atau percakapan.

3. Kebutaan tiba-tiba
Pasien stroke biasanya juga mengalami kesulitan melihat dan penurunan kemampuan penglihatan, terutama pada satu bagian mata. Ini adalah salah satu gejala stroke tingkat lanjut yang sangat penting diwaspadai.

4. Kehilangan sensasi
Ketika mengalami stroke, terkadang tubuh akan kehilangan kemampuan merasakan sensasi. Ini bisa menjadi salah satu gejala awal stroke. Ketika kulit mulai tidak bisa merasakan sensasi, bisa jadi ini disebabkan oleh stroke. Selain itu, menurunnya kemampuan panca indera lain seperti indera perasa atau pendengaran.

5. Kehilangan keseimbangan
Sebelum terkena stroke, seseorang bisa merasa pusing atau vertigo, yang disertai dengan mual, muntah, serta demam. Selain itu, biasanya mereka akan kesulitan berjalan karena kehilangan keseimbangan dan koordinasi.

6. Sakit kepala
Sakit kepala yang bisa memicu stroke biasanya disertai dengan kehilangan kesadaran dan sering pingsan. Waspadai sakit kepala yang terasa tak wajar, terutama jika Anda memiliki tekanan darah tinggi.

7. Kehilangan refleks
Tubuh manusia memiliki banyak refleks, salah satunya adalah dalam menelan makanan. Ketika Anda kehilangan refleks ini, bisa jadi selanjutnya Anda akan merasakan stroke. Salah satu yang perlu diwaspadai adalah kesulitan menelan makanan hingga Anda harus memuntahkannya kembali.

Itulah beberapa gejala awal stroke. Jika Anda mendapati gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Gejala di atas bisa berlanjut ke gejala yang lebih serius dan lebih sulit dicegah.

source : merdeka.com

Thursday, January 29, 2015

8 Kebiasaan Karyawan Yang Dibenci Atasan

Ada beberapa kebiasaaan yang dilakukan karyawan di tempat kerja yang ternyata dibenci oleh atasan. Supaya karir Anda tetap berjalan baik, cobalah ketahui dulu beberapa kebiasaan yang tak disukai atasan berikut ini.
1. Datang terlambat
Kemacetan di kota besar, apalagi saat jam-jam sibuk, sepertinya sudah menjadi hal umum. Namun bukan berarti Anda bisa terus-menerus menggunakannya sebagai alasan. Seharusnya Anda sudah bisa memperkirakan waktu perjalanan dari rumah ke kantor, agar tidak sering datang terlambat.
2. Kurang inisiatif
Bos biasanya tidak menyukai karyawan yang kurang inisiatif dan hanya menunggu perintah saja. Setiap kali punya ide atau pendapat, sebaiknya utarakan saja ke atasan.
3. Sering mengeluh
Biasanya bos juga akan membenci sikap karyawan yang sepertinya tidak pernah puas dan hari-harinya selalu dipenuhi oleh keluhan. Hindari kebiasaan mengeluh di hadapan si bos, karena di mata di Anda pun akan terlihat buruk.
4. Banyak kesalahan
Seorang bos pastinya mengharapkan hasil pekerjaan yang maksimal dari pegawainya. Terlalu sering melakukan kesalahan atau tidak bisa belajar dari kesalahan terdahulu, sudah pasti akan membuat bos membenci Anda. Selalu lakukan cek dan ricek saat mengerjakan pekerjaan. Pastikan hasil kerja Anda minim kesalahan saat ditunjukkan pada bos.
5. Sikap menyebalkan
Ada beberapa sikap yang dianggap menyebalkan bagi bos, di antaranya sikap sinis, susah bekerja sama dengan rekan kerja yang lain, suka menjatuhkan orang lain, bersikap negatif, marah saat ditegur atasan, dan semacamnya.
6. Berisik
Sebagai pekerja, Anda sudah seharusnya menciptakan suasana kerja yang menyenangkan. Apalagi lingkungan kantor merupakan lingkungan bersama, bukan tempat pribadi Anda. Jadi hindari memasang musik kencang atau mengobrol keras-keras di telepon.
7. Manajemen waktu tidak teratur
Anda selalu terlambat mengerjakan tugas, padahal sudah diberikan tenggat waktu yang jelas. Ini artinya Anda memiliki manajemen waktu yang tidak baik. Hati-hati, karena bisa saja si bos akan membenci Anda dan akhirnya beranggapan Anda tidak bisa diandalkan.
8. Membawa masalah pribadi
Seharusnya Anda bisa memisahkan hal-hal yang bersifat pribadi dengan pekerjaan di kantor. Jangan membawa masalah pribadi Anda di kantor atau bahkan membuat hal itu merusak kinerja Anda. Sebisa mungkin bersikaplah profesional saat bekerja. Apabila ada masalah pribadi yang demikian besar, lebih baik minta izin untuk menyelesaikannya ketimbang membawa ‘drama’ kehidupan Anda ke kantor. (Bisnis.com)